Kegiatan penanaman 100 bibit mangrove oleh mahasiswa UIN SUSKA RIAU dan masyarakat di pesisir Pantai, Api - Api (27/8/2025). (Dokpim)Kegiatan penanaman 200 bibit mangrove oleh mahasiswa UIN SUSKA RIAU dan masyarakat di pesisir Pantai, Api – Api (27/8/2025). (Dokpim)

DESA API – API, Mahasiswa Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau (UIN SUSKA RIAU) dari berbagai program studi, melaksanakan kegiatan penanaman 200 bibit mangrove di wilayah pesisir Desa Api – Api, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Rabu (27/8/2025).

Desa Api Api menghadapi ancaman abrasi di setiap tahun nya, terutama saat datangnya angin utara pada bulan Desember mendatang. Akar-akar bakau yang berada di tepi pantai berisiko tercabut dari tanah, sehingga berpotensi mengubah tipografi wilayah Bandar Laksamana, yang berimbas pada kerusakan lingkungan dan ekosistem sekitar.

Muhammad Yatim, yang akrab disapa Bang Ebo dan dikenal sebagai ketua penggiat mangrove di Desa Api – Api tersebut, menjelaskan betapa pentingnya peran tanaman mangrove. Menurutnya, mangrove bukan hanya tanaman biasa, melainkan tanaman unik dengan manfaat yang bersifat universal. “Kalau dibahas mangrove ini tak akan habis-habis, karena mencakup aspek ekonomi, kelestarian alam, hingga ekosistem laut,” ujarnya saat ditemui oleh mahasiswa KKN UIN Suska, Aziz Budyansah.

Menghadapi tantangan abrasi ini, mahasiswa UIN Suska memberikan solusi dengan menawarkan bantuan bibit mangrove yang nantinya tumbuh dalam waktu tiga bulan mendatang. Bibit tersebut akan ditanam guna membantu memperkuat garis pantai dan mencegah abrasi lebih lanjut di kawasan Pantai Api Api. bang Ebo menambahkan, pohon prepat merupakan pilihan yang tepat karena sifatnya yang tidak ‘manja’ atau tahan terhadap kondisi ekstrem, sehingga tidak mudah mati atau hanyut bila ditanam dengan metode khusus.

Selain penanaman mangrove, Mahasiswa UIN SUSKA RIAU Juga melakukan Pembagian bibit matoa (Pometia pinnata) kepada Masyarakat, Langkah ini merupakan bagian penting dalam mewujudkan ekosistem pesisir dan pemukiman  yang lebih Hijau kedepannya,” ujar Syarifah Mahfuzoh”, salah seorang Mahasiwa Kkn Desa Api – Api.

Dengan adanya kegiatan menanam mangrove ini, diharapkan kawasan pesisir Desa Api – Api tidak hanya terlindungi dari abrasi dan banjir rob, tetapi juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata berkelanjutan nantinya. dalam penanaman ini turut hadir Sekdes Desa Api – Api, Perangkat Desa, BPD, RT RW, Direktur Bumdes, PKK Desa, dan  Pemuda Desa Api – Api,

Langkah kolaborasi antara masyarakat desa, penggiat lingkungan, dan mahasiswa ini diharapkan dapat mengurangi dampak abrasi secara signifikan dan sekaligus menjaga kelestarian ekosistem pesisir yang sangat berharga di Desa Api Api.

“Kami melihat adanya potensi keberlanjutan dalam penyelenggaraan program tanam mangrove ini, dan dapat melaksanakan berbagai program bermanfaat lainnya,” ujar Pemuda Desa.